Aktor
kehidupan
Aku hanya seorang aktor yang memerankan naskah
Yang ditulis sang sutradara penguasa drama
hidup-mati
Terkadang,
terlalu naif menghadapi panggung sandiwara
Menipu diri dalam berbagai setting kehidupan
Ada kalanya memutar balik alur peristiwa
Sebab menjadi alasan, alasan menjadi sebab
Pernahku
bertanya arti hadirku dalam dunia yang fana
Karena
terkadang aku pelakon yang berperan ganda sebagai penonton
Kadang
menjadi pengkritik dan dikritik
Tapi
itu hal biasa, sebab aku tegaskan sekali lagi
Aku
hanya seorang aktor kehidupan
Masih
adakah arti sumpah itu?
Terkadang aku selalu bertanya
Masih adakah arti sumpah itu?
Ya, sumpah yang selalu terkenang ketika akhir
oktober
Sumpah sebagai tanda perjuangan pemuda
Tapi, itu bagiku hanya jejak lalu
Lihatlah sekarang, sumpah itu bukan hal yang
dianggap keramat
Hanya sebatas catatan yang dikenang ketika akhir
oktober
Tak ada lagi yang menganggap sebagai perjuangan
Kalau sudah begitu, masih adakah arti sumpah itu?
Jika kemarin sumpah adalah hal yang sakral
Tapi sekarang sumpah hanya permainan mulut bagi tiap
insan
Tanyakan saja pada jutaan pemuda masa kini
Masih ingatkah mereka lirik sumpah itu?
Masih ingatkah mereka kapan sumpah itu?
Mereka menjawab terbata-bata antara benar dan salah
Antara ingat dan tidak ingat, dan suatu saat akan
lebur bersama waktu.